Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Kamis, 03 Juli 2008

air sebagai solusi bahan bakar


Dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan kondisi politik Indonesia nampaknya akan sedikit lebih panas. Kenaikan BBM akhir Mei 2008 lalu adalah salah satu pemicunya. Di mana - mana terjadi demonstrasi yang menentang kenaikan BBM. Pemerintah nampaknya tetap berkilah bahwa kenaikan BBM tidak dapat lagi terelakan seiring dengan meningkatnya harga minyak di pasar internasional. Pemerintah tidak mungkin lagi mentolerir subsidi BBM yang jumlahya terus membengkak seiring kenaikan harga minyak.
Kenaikan BBM ini jelas memberikan dampak beragam (multiplayer effect) terhadap kenaikan barang lainnya. Di sisi lain ketergantungan yang begitu besar terhadap BBM dimana Indonesia kini walaupun masih menjadi anggota OPEC - organisasi penghasil minyak di dunia - menjadi salah satu negara pengimpor minyak akibat konsumsi dalam negeri yang melebihi produksi yang dihasilkan.



Sebenarnya kebutuhan energi dalam negeri tidak lagi selalu harus dipenuhi dengan BBM. Ada sekian alternatif energi lainnya yang dapat digunakan. Di saat kondisi kelangkaan dan meningkatnya harga BBM alternatif energi yang lebih murah, ramah lingkungan jelas merupakan salah satu solusi yang sangat tepat

Salah satu energi alternatifnya adalah air sebagai bahan bakar. Dengan proses tertentu (elektrolisa) ternyata air dapat menghemat dan menjadi alternatif ketersedian energi yang melimpah, mudah, dan ramah lingkungan.

Teknologi ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi para ilmuwan. Jauh sejak tahun 1800-an hingga abad 20 telah mengembangkan teknologi ini mulai dari Isaac de Rivas hingga Stanley Meyer telah membuktikan keberhasilan penggunaan bahan bakar air.

Di Indonesia teknologi ini menjadi populer dengan merebaknya pemberitaan energi alternatif blue energy oleh putra Indonesia. Penemunya adalah Joko Suprapto yang telah membuktikan dihadapan presiden SBY keberhasilan energi air yang dikembangkannya. Sayangnya pemberitaannya menjadi tak jelas apakah ia telah benar - benar menemukan dan memformulasikan penemuannya di hadapan publik.

Brown energy hadir untuk menepis keraguan masyarakat tentang benar tidaknya energy alternatif dari bahan bakar dasar air, untuk bisa dipraktekkan , dikembangkan dan dinimati oleh seluruh lapisan mayarakat Indonesia.

Tidak ada komentar: