Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPicImage and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic

Selasa, 30 Juni 2009

JK kucurkan modal untuk Pemuda


Pasangan Jusuf Kalla dan Wiranto memiliki program untuk membuat pemuda di Indonesia berjiwa wirausaha. Jika terpilih, pasangan ini akan mengucurkan modal usaha sebesar Rp 3-20 juta per orang."Kami akan berikan dukungan yang kuat. Akibat tingginya pengangguran, generasi muda harus dari awal ke dunia kerja. Modal usaha ini juga untuk menunjang kewirausahaan" kata JK.

Hal itu disampaikannya saat meluncurkan program yang diberi nama modal usaha mandiri untuk pemuda (Mampu) di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu (28/6/2009).

Kalla mengatakan program ini akan dijalankan jika ia terpilih sebagai orang nomor satu di Republik ini. Modal usaha ini nantinya diperuntukan bagi siswa lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), pesantren, perguruan tinggi, pemuda putus sekolah, dan korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Penyaluran program ditargetkan mencapai Rp 5-10 triliun pada tahun pertama, itu akan melibatkan pihak perbankan," ujar JK.

Sementara itu, cawapres Wiranto mengatakan kesenjangan antara jumlah lulusan dari lembaga pendidikan dengan ketersediaan lapangan pekerjaan juga menjadi faktor yang melatarbelakangi kelahiran program Mampu.

"Kondisi yang ada saat ini banyak pengangguran intelektual. Banyak juga para lulusan yang bekerja tidak sesuai dengan bidangnya. Ini juga akan membangun kemandirian," jelas Wiranto.

-oedank-(sumber: baca koran)

Rabu, 10 Juni 2009

Mengapa AS Takut Menyerang INDONESIA


Pentagon membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia
berapa kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan
pihak indonesia dari kehadiran tentara AS di sana.
Begitu memasuki perairan dataran indonesia, mereka akan di hadang
pihak bea cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam
serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini
berarti mereka harus menyediakan "Uang Damai", coba hitung berapa
besarnya jika bawaanya sedemikian banyak.
Kemudian mereka mendirikan Base camp militer , bisa di tebak di
sekitar base camp pasti akan di kelilingi oleh penjual Bakso, Tukang
Es kelapa, lapak VCD bajakan, sampai obral Cel-Dam Rp. 10000 3 Pcs.
Belum lagi para pengusaha komedi puter bakal ikut mangkal di sekitar
base camp juga.
Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank -tank lapis baja yang
di parkir dekat base camp akan di kenakan retribusi parkir oleh
petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama
perkendaraan dikenakan Rp. 10.000,- (maklum tarif orang bule), berapa
yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama
sebulan.
Sepanjang jalan ke lokasi base camp pasukan AS harus menghadapi para
Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi
kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan
tank harus membelok atau melewati pertigaan mereka harus menyiapkan
recehan untuk para Mr. Cepe.
Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi,
karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan di hampiri para
pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan, ini berarti harus
mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi
yang sedang bokek, udah pasti kena semprit kerena konvoi tanpa izin.
Bayangkan berapa uang damai yang harus di keluarkan.
Di base camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena
nyamuknya masya Allah, gede-gede kayak vampire. Malam hari di hutan
yang sepi mereka akan di kunjungi para wanita yang tertawa dan
menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dengan wanita
ini tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita
ini punya bolong besar di punggungnya.
Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak di lalui
"Rudal Kuning" yang di tembakkan penduduk setempat dari "Flying
helicopter" alias wc terapung di atas sungai.
Pasukan AS juga tidak bisa jauh jauh dari pelaratan perangnya, karena
di sekitar base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap
mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa. Meleng sedikit
saja tank canggih mereka bakal siap dikiloin.
Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya siap merebut
jip-jip
perang mereka yang kalau di dempul dan cat ulang bisa di jual mahal
ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan.
Dan yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena
tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya
dan meleng sedikit saja, besok pakaian mereka sudah mejeng di pasar
jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas.
Peralatan telekomunikasi mereka juga harus di jaga ketat, karena para
bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu.
Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang di gunakan untuk base
camp kepada haji Husin, haji mamat, dan engkong jai' para pemilik
tanah. Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/ RW dan
kelurahan setempat, berapa meja yang harus di lalui dan berapa banyak
dana yang harus di siapkan untuk meng-Amplopi pejabat-pejabat ini.
Para komandan di pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan
mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar base camp
buat nonton dangdut di RW 06, katanya ada Inul di sana.
Membayangkan ini semua akhinya Rumsfield memutuskan TIDAK AKAN
MENYERANG INDONESIA !!!


-oedank-